Viral Ibu Menyuruh Anaknya Pura-Pura Sakit untuk Dapat Belas Kasihan, Inilah Dampak Mengeksploitasi anak
Ibu suruh anaknya menipu orang, inilah dampak mengeksploitasi anak --picture by www.tajukflores.com
Belakangan ini telah ramai di media sosial Tiktok mengenai anak dan ibu yang bekerja sama untuk menipu orang di sekitarnya supaya belas kasihan pada dirinya.
Ibu yang bernama Suherna dan anaknya bernama Rizal ini telah melakukan penipuan selama 8 tahun lamanya. Dilansir dari akun Youtube Pratiwi Novianthi, ibu ini telah diajak diskusi untuk mengakui kesalahannya.
Banyaknya korban yang telah ditipu membuat tidak terima. Bahkan ibu ini akan dilaporkan pada pihak berwajib. Alasan hal ini dilakukan adalah karena masyarakat menyayangkan dan khawatir akan perkembangan anak tersebut yang masih anak-anak.
Usia anak yang seharusnya sudah sekolah, dididik dengan baik, justru dibentuk jadi anak yang bermental pengemis. Melalui fenomena ini, kita dapat melihat bahwa apa yang dilakukan seorang ibu adalah salah.
Bagaimana pun keadaan ekonomi yang membuat mereka melakukan ini, tidak bisa dibenarkan. Terlebih lagi kejadian ini sudah masuk katagori mengeksploitasi anak. Maka dari itu, yuk kita simak apa saja hal negatif yang didapat jika mengeksploitasi anak sebagai berikut.
Mengeksploitasi anak memiliki dampak yang sangat serius, baik secara fisik, emosional, maupun psikologis. Beberapa dampaknya termasuk:
- Trauma Emosional: Anak yang dieksploitasi sering mengalami trauma emosional yang mendalam. Mereka mungkin mengalami rasa takut, kecemasan, dan depresi yang berkepanjangan.
- Gangguan Mental: Eksploitasi anak dapat menyebabkan gangguan mental seperti gangguan stres pasca-trauma (PTSD), gangguan kecemasan, dan gangguan depresi.
- Gangguan Perilaku: Anak yang dieksploitasi mungkin menunjukkan perilaku yang tidak sehat, seperti agresi, penarikan diri, atau perilaku merusak lainnya.
- Kerusakan Fisik: Anak yang dieksploitasi sering mengalami kerusakan fisik, termasuk cedera fisik akibat pekerjaan berat atau kekerasan yang dilakukan oleh eksploitator.
- Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan: Eksploitasi dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun kognitif, karena mereka mungkin tidak mendapat akses ke pendidikan, perawatan medis, atau nutrisi yang memadai.
- Siklus Kemiskinan dan Ketergantungan: Anak yang dieksploitasi cenderung terjebak dalam siklus kemiskinan dan ketergantungan, karena mereka mungkin tidak memiliki akses yang memadai ke pendidikan dan pelatihan yang dapat membantu mereka mencapai potensi penuh mereka.
- Pemerasan dan Eksploitasi Seksual: Anak yang dieksploitasi secara seksual rentan terhadap penyakit menular seksual, kehamilan remaja, dan trauma psikologis yang dalam.
Dengan demikian, menghindari eksploitasi anak sangat penting untuk melindungi kesejahteraan fisik, emosional, dan psikologis mereka, serta untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: